BAB1
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Untuk mengetahui beberapa
model tahapan rekayasa perangkat bahkan mengembangkang yang sudah
ada, ada beberapa teori umum di mana salah satunya adalah waterfal
model, waterfall model (model air terjun) merupakan model pertama dan
tertua dari pada model-model yang lain, waterfall model adalah sebuah
model seri yang sangat sederhana dalam rekayasa perangkat lunak,
dimana waterfall model ini dilakukan satu demi satu dalam setiap
tahap diamana untuk berpindah ketahap selanjutnya harus menyelesaikan
tahap yang sebelumnya, dalam makalah ini akan di jelaskan setiap
detail dan tahapan-tahapan yang ada pada waterfall model mungkin ada
beberapa model tapi dalam makalah ini hanya akan di jelaskan untuk
moodel waterfalll model saja.
-
Rumusan Masalah
- Pengetian waterfall model.
- Sejarah waterfall model.
- Tahap atau fase waterfall
model,
- Karakteristik waterfall
model.
- Popularitas waterfall
model.
- Pengunaan waterfall model.
- Tahap pengembangan
waterfall model.
- Keuntungan dari waterfall
model.
- Kekurangan waterfall model.
BAB II
PEMBAHASAN WATERFALL MODEL
-
Pengertian Waterfall Model
Waterfall atau AIR terjun adalah model yang
dikembangkan untuk pengembangan perangkat lunak, membuat perangkat
lunak. Model berkembang secara sistematis dari satu tahap ke tahap
lain dalam mode seperti air terjun.
Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada
pengembangan software yang sistematikdan sekuensial yang mulai dari
tingkat kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode,
pengujian dan pemeliharaan. Model ini melingkupi aktivitas-aktivitas
sebgai berikut : rekayasa dan pemodelan sistem informasi, analisis
kebutuhan, desain, koding, mengujian dan pemeliharaan.
Model pengembangan ini bersifat linear dari
tahap awal pengembangan system yaitu tahap perencanaan sampai tahap
akhir pengembangan system yaitu tahap pemeliharaan. Tahapan
berikutnya tidak akan dilaksanakan sebelum tahapan sebelumnya selesai
dilaksanakan dan tidak bisa kembali atau mengulang ke tahap
sebelumnya.
-
Sejarah Waterfall Model
Nama model ini sebenarnya adalah “Linear
Sequential Model”. Model ini sering disebut dengan “classic life
cycle” atau model waterfall. Model ini pertama kali yang
diperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering
dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai
didalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan
secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan waterfall karena
tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap
sebelumnya dan berjalan berurutan.
-
Tahapan Atau Fase Model Waterfall
Ini adalah gambar tahapan atau fase yang paling
umum tentang model waterfall
Akan tetapi Roger S. Pressman memecah model ini
menjadi 6 tahapan meskipun secara garis besar sama dengan
tahapan-tahapan model waterfall pada umumnya. Berikut adalah Gambar
dan penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model ini
menurut Pressman:
- System / Information Engineering and Modeling.
Permodelan ini diawali dengan mencari kebutuhan dari keseluruhan
sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini
sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan
elemen-elemen yang lain seperti hardware, database, dsb. Tahap ini
sering disebut dengan Project Definition.
- Software Requirements Analysis. Proses
pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software.
Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para
software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari
software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari
2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus
didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.
- Design. Proses ini digunakan untuk mengubah
kebutuhan-kebutuhan diatas menjadi representasi ke dalam bentuk
“blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat
mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap
sebelumnya. Seperti 2 aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga
harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.
- Coding. Untuk dapat dimengerti oleh mesin,
dalam hal ini adalah komputer, maka desain tadi harus diubah
bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke
dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan
implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya
dikerjakan oleh programmer.
- Testing / Verification. Sesuatu yang dibuat
haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan software. Semua
fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari
error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang
sudah didefinisikan sebelumnya.
- Maintenance. Pemeliharaan suatu software
diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena
software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika
dijalankan mungkin saja masih ada errors kecil yang tidak ditemukan
sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada
software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan
dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem
operasi, atau perangkat lainnya.
-
Karakteristik
Dalam model ini terdapat beberapa sifat-sifat
yang menojol dan cenderung menjadi permasalahan pada model waterfall.
- Ketika problem muncul, maka proses berhenti
karena tidak dapat menuju ke tahapan selanjutnya. Apabila terdapat
kemungkinan problem tersebut muncul akibat kesalahan dari tahapan
sebelumnya, maka proses harus membenahi tahapan sebelumnya
agarproblem ini tidak muncul.
- Karena pendekatannya secara sequential, maka
setiap tahap harus menunggu hasil dari tahap sebelumnya. Hal itu
tentu membuang waktu yang cukup lama, artinya bagian lain tidak
dapat mengerjakan hal lain selain hanya menunggu hasil dari tahap
sebelumnya.
-
Mengapa Model Ini Sangat Populer?
Selain karena pengaplikasian menggunakan model
ini mudah, kelebihan dari model ini adalah ketika semua kebutuhan
sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar di awal
project, maka SE dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah.
Meskipun seringkali kebutuhan sistem tidak dapat didefinisikan
seeksplisit yang diinginkan, tetapi paling tidak, problem pada
kebutuhan sistem di awal project lebih ekonomis dalam hal uang (lebih
murah), usaha, dan waktu yang terbuang lebih sedikit jika
dibandingkan problem yang muncul pada tahap-tahap selanjutnya.
Meskipun demikian, karena model ini melakukan
pendekatan secara urut / sequential, maka ketika suatu tahap
terhambat, tahap selanjutnya tidak dapat dikerjakan dengan baik dan
itu menjadi salah satu kekurangan dari model ini.
-
Kapan Model Waterfall Di Gunakan?
Salah satu model tradisional dan mudah yang
tahapannya mengalir satu arah seperti air terjun adalah Waterfall
Model atau Linear Sequential Model. Pertanyaannya, kapan sebaiknya
model tersebut digunakan?
Teori-teori lama menyimpulkan ada beberapa hal,
yaitu:
- Ketika semua persyaratan sudah dipahami dengan
baik di awal pengembangan.
- Definisi produk stabil dan tidak ada perubahan
saat pengembangan untuk alasan apapun seperti perubahan eksternal,
perubahan tujuan, perubahan anggaran atau perubahan teknologi. Untuk
itu, teknologi yang digunakan pun harus sudah dipahami dengan baik.
- Menghasilkan produk baru, atau versi baru dari
produk yang sudah ada. Sebenarnya, jika menghasilkan versi baru maka
sudah masuk incremental development, yang setiap tahapnya sama
dengan Waterfall kemudian diulang-ulang.
- Porting produk yang sudah ada ke dalam platform baru.
Dengan demikian, Waterfall dianggap pendekatan
yang lebih cocok digunakan untuk proyek pembuatan sistem baru.
Tetapi salah satu kelemahan paling dasar adalah menyamakan
pengembangan perangkat keras dengan perangkat lunak dengan meniadakan
perubahan saat pengembangan. Padahal, galat diketahui saat perangkat
lunak dijalankan, dan perubahan-perubahan akan sering terjadi.
-
Tahap Pengembangan Waterfal
Tahap – tahap pengembangan waterfall model
adalah :
- Analisis dan definisi persyaratan Pelayanan,
batasan, dan tujuan sistem ditentukan melalui konsultasi dengan
user.
- Perancangan sistem dan perangkat lunak
Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan.
- Implementasi dan pengujian unit Perancangan
perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program.
- Integrasi dan pengujian sistem Unit program
diintegrasikan atau diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin
bahwa persyaratan sitem telah terpenuhi
- Operasi dan pemeliharaan Merupakan fase siklus
yang paling lama. Sistem diinstall dan dipakai. Perbaikan mencakup
koreksi dari berbagai error, perbaikan dan implementasi unit sistem
dan pelayanan sistem.
-
Keuntungan Dari Model Waterfall
- Merupakan model pengembangan paling handal dan
paling lama digunakan.
- Cocok untuk system software berskala besar.
- Cocok untuk system software yang bersifat
generic.
- Pengerjaan project system akan terjadwal
dengan baik dan mudah dikontrol
-
Kelemahan Waterfall
- Waktu pengembangan lama. hal ini dikarenakan
input tahap berikutnya adalah output dari tahap sebelumnya. Jika
satu tahap waktunya molor, maka waktu keseluruhan pengembangan juga
ikut molor.
- Biaya juga mahal, hal ini juga dikarenakan
waktu pengembangan yang lama
- Terkadang perangkat lunak yang dihasilkan
tidak akan digunakan karena sudah tidak sesuai dengan requirement
bisnis customer. hal ini juga dikarenakan waktu pengembangan yang
lama. selain itu dikarenakan waterfall merupakan aliran yang linear,
sehingga jika requirement berubah proses tidak dapat diulang lagi.
- Karena tahap-tahapan pada waterfall tidak
dapat berulang, maka model ini tidak cocok untuk pemodelan
pengembangan sebuah proyek yang memiliki kompleksitas tinggi.
- Meskipun waterfall memiliki banyak kelemahan
yang dinilai cukup fatal, namun model ini merupakan dasar bagi
model-model lain yang dikembangkan setelahnya.
BAB III
PENUTUP
-
Kesimpulan
Dalam model waterfall model
ini pada dasar nya adalah model sederhana yang mempunyai kelemaha dan
kekurangan, tapi dalam model ini adalah model yang paling simpel
untuk di gunakan dalam rekayasa perangkat lunak, meskipun ada
model-model yang baru bermunculan tapi model ini adalh model yang
mudah sederhana untuk di gunakan.
-
Saran
Untuk mengunakan model ini
harus menyelesaikan tahap demi tahap dengan teliti karena jika ada
kesalahan maka tahapan akan di mulai dari awal lagi.
"NB: kelompok 1
imron arifin
zainullah
ismail
febriyanto
rifki miftah"
0 komentar:
Posting Komentar