Sabtu, 27 Mei 2017

FRONT-END, BACK-END, DAN FULL-STACK



Pernahkah Anda berpikir jika dalam membuat desain suatu website, maka yang terpikirkan adalah profesi desainer web ataupun web developer. Tetapi kenyataannya saat mencari profesi pembuatan website maka akan terbagi lagi menjadi “front-end-developers” atau “back-end developers” atau mungkin “front-end-developers.” Lalu, Pekerjaan ini apa maksudnya?
Ya, ternyata web telah berkembang lebih kompleks lagi dan karena potensial internet makin bertambah, developer-developer sudah lebih spesifik dengan pekerjaanya, hal tersebut membuat para developers lebih fokus terhadap bagian-bagian spesifk dalam perkembangannya, maupun itu bahasa spesifik program, framework, atau area teknik lainnya. Mari mengetahui ketiga pekerjaan tersebut lebih dalam lagi


Front-End

Jadi apa yang dimaksud dengan Front-end? Front-end merupakan bagian daru suatu website yang pengguna bisa dan dapat di interaksi secara lanngsung, Front-end terdiri dari HTML, CSS, dan JavaScript. HTML (HyperText Markup Language) merupakan penompang dasar suatu website, semua website yang akmu kunjungi dibuat dengan HTML. HTML menangani semua struktur yang ada di website tersebut walaupun situs yang dibuat dengan versi yang lama masih berjalan dengan lancar dengan browser Anda.

CSS (Cascading Style Sheets) adalah yang mengkontrol dengan bagaimana HTML terlihat di page webiste tersebut. CSS adalah yang menentukan warna, font, background images, begitu juga dengan bagaimana page tersebut di tampilkan (kamu bisa menggunakan CSS untuk menyusun elemen HTML di page semau mu dengan bebas, walaupun itu berbeda dengan susunan yang ada di file HTML) CSS3 merupakan pengulangan sekarang dari CSS di web, menambahkan banyak feature lagi untuk hal seperti basic interavtivity dan animations. 

Sekarang, kamu bisa membuat webiste dengan hanya menggunakan HTML dan CSS, Tapi yang merupakan terobosan dari ini adalah JavaScript, JavaScript membiarkan kamu untuk melakukan berbagal hal, dari berbagai hal tersebut, salah satunya adalah membiarkan kamu untuk menambakan interaksi, animasi yang lebih kompleks dan mungkin bisa aplikasi web yang dapat bekerja 100%.

Di masa lalu, seperti contohnya 2012, web browser dulu sangat buruk dalam meninterprstasikan sebagian besar JavaScript, memang menambahkan fungsi kompleks terhadap JavaScript tidak selalu ide yang bagus untuk diterapkan, tetapi pada saat ini browser terus berkembang menjadi lebih kuat, membuatnya berkemungkinan untuk berkerja dengan JavaScript yang biasa hanya digunakan untuk bahasa program “back-end”. Tidak hanya itu JavaScript juga sudah ada perkembangannya juga (termasuk pembuatan framework seperti AngularJs, jQuery, dan Node.js) singkatnya, perkembangan “front-end” telah berubah secara drastis akhir-akhir ini. 

Back-End

Dimana Front-end menangani semuanya yang berkaitan interaksi langsung pengguna, back-end seperti namanya lebih mengerjakan di behind-the-scenes dan mempunyai keunggulan lebih daripada teknologi front-end untuk projek yang lebih spesifik. Bahasa program Back-end terdiri dari PHP, Ruby, Phython dan lainnya. Satu hal penting yang perlu kalian ingat adalah: Kamu mungkin tidak akna melihat banyak perusahaan yang mencari lowongan “back-end developer.” yang akan kalian sering lihat adalah pencarian developer Ruby atau PHP, karena bahasa program yang sebenarnya yang developer ketahui adalah kunci mendapat posisi tepat di suatu perkerjaan. 

Daftar yang bisa dilakukan dengan menggunakan bahasa program back-end dan tidak bisa dilakukan oleh JavaScript, daftarnya semakin sedikit sekarang dibandingkan dulu. Perbedaan yang penting disini, kebanyakan sistem manajemen konten dibangun melalui bahasa program back-end, Seperti web besar kompleks lainnya. JavaScript bisa mendapatkan berbagai perfomancee issue, seperti menjadi lebih lambat atau laggy di kasus tertentu. Walalupun sekarang kalian bisa menggunakan JavaScript hampir semuanya yang kalian pikirkan, terkadang ada yang lebih baik dibanding kelihatannya. Belajar menyusun kode akan membantumu mencari solusi terbaik untuk masalah spesifik kalian, dan terkadang solusi tersebut menggunakan bahasa program back-end. Developer back-end biasanya bekerja sama dengan front-end developer untuk membuat kode mereka bekerja di dalam situs mereka dan di fron-end situs tersebut.

Full-Stack

Developer full-stack bekerja di front dan back end suatu website, mereka mengathui cara kerja HTML, CSS, JavaScript dan satu atau mungkin lebih bahasa program back-end. Seiring waktu berjalan apa yang bisa dilakukan dengan menggunakan bahasa program front dan back end menjadi lebih mirip dan susah dibedakan, dan dimana suatu masalah dulu hanya bisa diatasi dengan menggunakan back end, sekarang menjadi tidak mustahil bila menggunakan front-end,As the line developer menjadi apa yang kita sebut “full stack.” banyak pekerja (terutama agency yang menggunakan berbagai website) mencari developer yang tahu bagaimana cara kerja semua bagian di website tersebut, sehingga mereka bisa menggunakan potensial penuh situs tersebut, maupun dengan menggunakan teknik “front-end” atau “back-end.” Sekarang, banyak orang yang berpikir bahawa developer full-stack menangani semua kode yang ada di situs tersebut. Sebagian besar developer full-stack menghabiskan waktunya di antara front atau back-end situs tersebut.

Walaupun seperti itu , mereka sudah cukup tahu kode secara keseluruhan bila mereka sedang dibutuhkan dan beberapa developer full -stack memang menangani semua kode yang ada di websitenya, termasuk front dan back-end, tapi biasanya itu terjadi kalau mereka bekerja secara freelance atau hanya satu-satunya developer yang ada di projek tersebut.

Kebanyakan developer full-stack berspesialisasi di bahasa program back-end tertentu, sepert Ruby atau PHP atau Phython, walaupun beberapa dari mereka mengerjakan lebih dari satu program. Di daftar lowongan kerja, kau biasanya melihat list seperti “full-stack Ruby developers” dan semacamnya.

Hal yang menguntungkan saat mempelajari web development adalah hal tersebut selalu berubah seiring waktu. Jadi, bila memang kamu memilih suatu area tertentu, kemungkinan besar area yang ingin kamu pelajari tersebut akan berubah. Mempelajari kedua bahasa program fornt dan back-end meruapakan suatu hal yang hebat untuk membuat kamu lebih dicari oleh perusahaan dan tidak hanya itu, mempelajari keduanya dapat membuat kamu lebih berpikir lebih jauh dan fleksibel.

0 komentar:

Posting Komentar